Berbagi Pengalaman Entrepreneurship Malah Dapet Hadiah ke Bali (Day 1)



Mengulas Sedikit Perjuangan Selama Berwirausaha

Ketika duduk di bangku SMP tepatnya kelas 1 atau kurang lebih usia 13 tahun, saya sering sekali membuka situs web tokobagus.com yang sekarang berubah menjadi olx.com, karena sedang booming-boomingnya situs tersebut pada saat itu. Begitu intens hingga akhirnya saya menemukan penjual jam tangan wanita yang sempat hits, yakni jam tangan vintage (bisa cari di google bentuknya seperti apa). 

Berawal dari keinginan pribadi membeli jam tersebut, setelah saya kroscek rupanya harga grosirnya pun murah dan membuat saya terpikir untuk menjualnya kembali kepada teman-teman sekolah. Sore itu saya masih ingat betul, kondisi hujan cukup deras, saya diantar oleh ayah ibu dan adik datang ke rumah penjual jam yang lokasinya sekitar 40 menit dari rumah. 

Keesokan harinya, benar saja, saya dikerumuni oleh teman-teman sekolah yang penasaran dengan jam tangan yang saya jual. Lucunya, saya mengiyakan tawaran teman-teman untuk membeli secara kredit karena harganya yang cukup menguras kantong untuk seukuran anak SMP kala itu, yakni 35 ribu. 

Hari demi hari stok jam semakin menipis dan peminat mulai sepi, akhirnya saya mencari peluang dengan melihat model jam seperti apa yang sedang tren. Kembali saya menjajakan jam tangan nike kw warna-warni dengan harga yang sama ketika saya menjual jam vintage sebelumnya. 

Yang seumuran dengan saya, pasti tahu bagaimana kenampakan jam nike kw itu hehehe. Saking larisnya, saya sempat beberapa kali ke pusat grosir di Surabaya bersama Ibu untuk memenuhi pesanan teman-teman. Meski melelahkan dan untungnya tidak seberapa, namun berjualan selalu membuat saya merasa senang dan puas. Puas karena punya uang tambahan yang bisa saya tabung atau gunakan untuk membeli keinginan sendiri.

Tak hanya jam tangan, pulsa, hiasan kepala flower crown, juga pernah saya jual saat SMP. Dan bertemulah saya dengan masa SMK dimana berbagai barang pernah saya jual, mulai dari kerudung, tas perempuan, kue coklat dalam jar, lampu tidur warna-warni, kaos kaki, hingga botol minum. Ya, semua saya lakukan karena saya senang, sekaligus memutar otak bagaimana mendapat uang saku tambahan karena posisi saya menjadi anak kos pada saat itu. 

Selalu ada suka duka & naik turun dari tiap usaha yang saya jalankan, mulai dari dukanya : diremehkan oleh guru karena disangka saya ngga niat sekolah, ngga ada motor padahal saya harus riwa riwi ke toko kain & penjahit, beli bahan 2x karena salah ukuran, dan sukanya : punya uang sendiri, dapat pengalaman yang bisa menjadi nilai tambah ketika melamar pekerjaan, dan masih banyak lagi. Begitu banyak momen dramatis lainnya yang membuat saya selalu berpikir rupanya saya telah melewati banyak fase sulit dan melelahkan.


Selalu Menciptakan Brand Sendiri/Berusaha Tidak Menjadi Reseller

Bagi saya, menciptakan brand sendiri lebih baik meski kecil, daripada menjadi reseller atau menjual kembali produk orang lain yang sudah ada/memiliki brand. Dengan menciptakan brand, kita sekaligus belajar untuk membranding diri sendiri (self branding) dan usaha yang kita miliki. 

Gimana Ceritanya Bisa ke Bali? #BerbagiRasaPerjuangan Competition 

Siang itu, saya sedang menyelesaikan lomba blog dan membutuhkan koneksi internet yang cepat. Tanpa pikir panjang, tujuan saya ada pada restoran cepat saji yang ada dimana-mana, yakni McDonalds. Membawa uang seadanya untuk membeli sepaket nasi dan ayam, lengkap dengan minumnya, saya pun segera mengerjakan tulisan lomba. Duduk sendiri, cuci tangan, dan segera menyalakan laptop.

Ketika berhasil login WIFI, secara otomatis kita akan dialihkan menuju situs web dari restoran cepat saji ini. Awalnya saya hanya tahu sekilas dari website tersebut, jika McDonalds Indonesia sedang mengadakan lomba. Selepas itu, kembali saya melanjutkan tulisan lomba blog selama kurang lebih 4 jam, dan barulah saya baca kembali ketika hendak beranjak pulang. 

Bisa dibayangkan 4 jam duduk sendirian di McDonalds cuma beli nasi ayam minum, ya pasti beberapa kali diliatin mas pelayan. Maka dari itu, cepet-cepet beberes ketika tulisan sudah selesai, dan saatnya saya tancap gas untuk pulang setelah meng-capture persyaratan lomba McDonalds dari situs webnya tersebut. 

Karena tergiur dengan hadiahnya yakni jalan-jalan gratis ke Bali, dan syaratnya yang mudah, akhirnya saya mengikuti kompetesi #BerbagiRasaPerjuangan dengan cara membeli beberapa item #IniRasaKita milik McDonalds, yakni Burger Rendang, Burger Balado, Float Mengkudu, dan Pie Mangga Susu, dan berfoto di meja bertuliskan "Pejuang ...". 

Macem-macem sih tiap McDonalds pasti beda2, ada pejuang youtube, pejuang keluarga, pejuang skripsi, dan pilihan saya jatuh kepada pejuang bisnis, berdasarkan banyaknya pengalaman manis dan pahit yang telah saya lalui. Peserta lomba akan bercerita mengenai perjuangan dari orang yang ia apresiasi, namun saya justru menceritakan cerita perjuangan berjualan dengan teman yang telah banyak membantu saya ketika memulai usaha, Deby Destya. 





Alhamdulillah, kamipun menang 
& siap melakukan perjalanan ke Bali 
26-28 Oktober 2018

--


26 Oktober 2018 - 05.30 

Setelah kurang lebih 2 bulan menunggu, waktu yang ditunggu pun tiba. Saya dan Deby akhirnya berangkat ke Bali selama 3 hari 2 malam. Saking takutnya telat saat itu, Deby berangkat subuh dari kota asalnya, Malang, dan kami berdua menuju Bandara pukul setengah 6 pagi, padahal flight kami pukul 10.00. Sembari menunggu keberangkatan, saya menghabiskan waktu yang ada dengan berkeliling dari gate 1 sampai 10. Melewati toko-toko branded, mulai dari rumah makan, hingga toko buku semua brand-brand ternama. Harap maklum, karena ini adalah kali pertama saya naik pesawat. 


Bandara Juanda, Sidoarjo






Pukul 12.30 WITA, kami sampai di Bandara Ngurah Rai Bali. Rencananya selama 2 jam ke depan, saya dan Deby akan menghabiskan waktu di tempat makan untuk mengisi perut, karena check in baru bisa dilakukan pukul 14.00. Kebetulan, sedang ada promo di salah satu restoran cepat saji, dan kami pun segera menuju disana. Yang tidak terduga, ketika tiba di tempat makan tersebut sambil menenteng koper, rupanya antrian sudah panjang. Akhirnya, kami berdua bersabar antri selama kurang lebih dua atau satu jam setengah.



Bandara Ngurah Rai, Bali


26/10/18 Check In Hotel - 15.30

Sesampainya di hotel, kami segera check in dan menikmati waktu yang ada untuk beristirahat. Ada hal unik yang kalau diinget bikin ketawa sih, jadi pada saat check in, kami sempat diminta uang deposit oleh pihak hotel senilai 500.000. Uang tersebut berguna sebagai garansi atau jaminan jika kami merusak fasilitas kamar atau mungkin menggunakan layanan tambahan, seperti laundry. Spontan saya kaget dan berusaha sok cool dihadapan resepsionis hotel, karena jumlah tersebut adalah uang saku saya selama 3 hari di Bali.

Akhinya saya serahkan semua uang di dompet, karena kebutulan Deby sedang tidak membawa uang cash. Untungnya masih ada sisa 50.000 di dompet hihi. Eits tenang, sebab uangnya nanti akan dikembalikan pada saat kita check out, jadi benar-benar hanya untuk jaminan saja. *bernapas lega*


Kuta Beach Heritage Hotel, berlokasi di depan Pantai Kuta




Ruang renang terletak di bagian rooftop hotel









Berdasarkan rencana perjalanan dari pihak McDonalds Indonesia, saya dan Deby seharusnya melakukan SPA pada pukul 5 sore, namun karena jadwal SPA sedang penuh, maka kami ganti pada hari terakhir yakni 28 Oktober. 

Karena bingung ngga tau mau kemana, kami pun mengunjungi Beachwalk Shopping Center, sekaligus mengisi perut kembali. Jarak dari hotel menuju mall cukup dekat, hanya perlu waktu 2 menit berjalan kaki dan sampailah kita. 







Beachwalk Shopping Center, Kuta, Bali

Saking ndesonya, ini juga kali pertama saya mencicipi Starbucks selama 19 tahun hidup hahaha. Bukan apa-apa, alasan saya tidak pernah membeli Starbucks adalah karena tidak suka kopi dan baru tahu jika menu Starbucks tidak hanya kopi. Norak banget ya baru tahu :(



Sepulang dari Beachwalk dengan tangan kosong alias ngga bawa makanan apa-apa, kami memutuskan untuk order Pizzahut Delivery via ojek online. Ya itung-itung refreshing lah, sekali-kali makan enak boleh dong hehe. 


Saking senengnya, sempat terpikir untuk update postingan blog hari pertama di Bali, tapi karena males dan masih pengen nikmatin suasana kamar, akhirnya kepending sampe sekarang ini deh.

Singkat cerita, saya dan deby merencakan jalan-jalan pagi besok di Pantai Kuta dan berujung pada obrolan panjang sembari menonton tv sampai jam 5 pagi, dan akhirnya...

Cerita trip selanjutnya akan diupload di part 2, ya!

Komentar

  1. "Tak ada rotan, akar pun jadi."
    Bisa liburan gratis hanya dengan cara yang mudah.
    Rangkuman liburan yang cukup asyik untuk dibaca, juga dokumentasi yang lengkap sehingga bisa memberikan gambaran tempat yang sedang disinggahi maupun dikunjungi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer