Lulus SBMPTN?

Lagi-lagi kejutan datang dalam hidup saya. 



Fokus Kerja Selepas Lulus

Setelah lulus SMK pada bulan Mei 2018 lalu, saya memang bertekad untuk melanjutkan kerja dan sengaja menunda kuliah selama satu tahun. Ya, saya memang bosan dengan sekolah hehe, rasanya ingin meregangkan otot-otot dan pikiran terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. 

Meski berbekal ijazah SMK, bukan berarti saya ragu dan takut mencari pekerjaan. Berbagai lowongan yang berhubungan dengan minat dan kemampuan, saya coba. Ada sekitar 10 perusahaan lebih yang saya apply, sayangnya tak semuanya memberikan kesempatan untuk interview. 

Jumat siang kala itu, nada dering telfon dari hape saya berbunyi. Dengan sigap, saya mengangkatnya dan mendapat kabar bahwa saya diundang untuk wawancara pada Sabtu besok. Ibu yang mendengarnya juga ikut senang, termasuk saya pun yang cengar cengir sendiri semenjak menutup telfon itu. Memang, ini bukan kali pertama saya diundang hadir untuk mengikuti interview, namun setelah membaca company profile dan job desk yang ditawarkan, akhirnya saya sreg dan bersedia hadir esok hari. 

Tak berselang lama, telfon saya kembali berdering dan rupanya saya mendapatkan panggilan wawancara lagi dari kantor yang berbeda pada hari yang sama. Kali ini saya semakin cengar cengir sendiri. 

-

Singkat cerita, setelah mengikuti wawancara yang pertama dan bernegosiasi mengenai gaji dan lain-lain, diberikanlah tawaran untuk bekerja disana dan saya pun menyanggupinya.

Satu minggu bekerja, badan rasanya mulai letih. Menghadapi macet saat berangkat dan pulang, ditambah jarak dari rumah ke kantor tidaklah dekat, sekitar 1 jam perjalanan. Namun hal itu tidak membuat saya malas, karena justru semakin hari saya semakin menikmati pekerjaan. Semakin jelaslah rencana saya untuk fokus bekerja selama setahun ini, dan melanjutkan kuliah pada tahun ajaran 2019. 

Masa Bodo dengan SBMPTN

Dua hari yang lalu atau tepatnya tanggal 3 Juli 2018 adalah pengumuman SBMPTN yang begitu penting bagi sebagian besar siswa SMA/SMK yang baru lulus dan ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri. Sebelum lulus SMK, sebenarnya saya juga sempat mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN pada tanggal 8 Mei 2018. Bukan karena ingin masuk PTN, melainkan hanya untuk menuruti permintaan Ibu. Tidak ada persiapan sama sekali, hanya membeli buku latihan soal-soal SBMPTN yang tebelnya udah mirip buku telepon. 

Boro-boro mau dikerjain, buku itu saya beli hanya untuk menghiasi meja di kosan saya biar kelihatan rajin padahal aslinya engga. Saya ingat betul pada saat hari H, hanya beberapa soal yang bisa saya kerjakan, yang lain? Ya pasti saya awur. Jangankan ketika menjawab soal, saat memilih jurusan pun tidak saya pertimbangkan dengan matang, alhasil jurusan yang saya pilih semata-mata hanya untuk formalitas pendaftaran. 

Setiap ada teman yang bertanya "Kalau keterima SBM, pilih kerja apa SBM?" dengan ringannya saya selalu menjawab "Hahaha, gak mungkin keterima SBM." Yap betul, pesimis. 

3 Juli 2018

Sama seperti pagi-pagi sebelumnya, berangkat - ngantor - kerjain apa yang harus diselesaikan di kantor. Ketika teman-teman lainnya dagdigdug menunggu hasil pengumuman, saya dengan santainya tidak terbesit hal itu sama sekali. Karena planning dari lulus SMK hanya bekerja agar bisa menabung dan melanjutkan kuliah di kampus swasta pada tahun depan.

Namun karena rasa penasaran yang terus menghantui, akhirnya saya membuka situs web SBMPTN dan ternyata pengumuman baru akan diumumkan pada pukul 5 sore. Yasudah lah kalau begitu~

Entah karena alasan apa, pengumuman dimajukan menjadi pukul 3 sore. Ketika itu, jam telah menunjukkan pukul 3 lebih dan saya masih biasa-biasa aja, bahkan terbesit untuk tidak akan saya buka karena pasti hasilnya nihil. Setelah menginputkan nomor peserta dan tanggal lahir, hasilnya justru tidak terduga. 




Saya diterima di salahsatu kampus negeri di Surabaya jurusan Hubungan Internasional. Setelah mengetahui hasilnya, saya terus senyam senyum sambil ketawa kecil, bukan karena bahagia, melainkan heran mengapa kok bisa keterima. Saya akhirnya berpikir mengenai dua kemungkinan mengapa saya bisa lolos, yang pertama : jurusan yang saya pilih di kampus ini mungkin tidak terlalu banyak pesaingnya sehingga saya dapat lolos SBMPTN, atau yang kedua : sebagian besar soal yang saya jawab ngawur justru benar. 

Kini yang ada saya semakin bingung dihadapkan oleh dua pilihan : resign dari pekerjaan yang telah membuat saya nyaman atau memulai hal baru yang tidak saya impikan sebelumnya. 
-

Begitu lucunya hidup ini, 
apa yang kita dapatkan, seringkali tidak sesuai apa yang kita rencanakan.

Komentar

  1. HI itu favorit loh, dan mungkin memang itu takdirmu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komennya menghibur biar ga sedih ini haha, iya amin terimakasih ya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer