Jangan Biasakan Anggap "Cuma"

"Kan aku cuma nonton berdua sama dia, engga lebih kok."

**

yakin itu hanya "cuma"?


Semua hal yang kamu inginkan bisa jadi terjadi, meskih pada awalnya kamu hanya berkata itu hanya "cuma". Iya kalau berhubungan dengan hal yang positif, kalau menjurumuskan kepada hal yang negatif dan malah bikin hidup kamu kacau atau usahamu untuk berubah lebih baik malah berujung sia-sia, gimana? 


"Aku kan cuma pengen menikmati masa muda, menutup aurat ntar deh kalau udah nikah."


Iya kalau masih sempet mencicipi pernikahan, kalau kita sudah menghadap-Nya sebelum menikmatinya bagaimana?




Jangan anggap semua hal dengan "cuma", kamu yang menganggap semua hal dengan "cuma", bahkan hal yang remeh sekalipun, akan membuatmu terbiasa berani coba-coba. Yang masih sekolah dan make narkoba, awalnya cuma nyobain. Yang belum nikah dan udah hamil, awalnya juga cuma main-main. Yang suka dugem, awalnya cuma suka keluar malem ngga jelas dan akhirnya melakukan kegiatan yang justru ngga ada manfaatnya.

Yuk, coba kita ubah pola pikir "cuma" yang negatif menjadi postif, kaya di bawah ini!

Yang awalnya berjuang habis-habisan, sekarang bisa menikmati hasilnya menjadi seorang juara, meskih cuma ia yang merasakan. Yang awalnya cuma jadi anak kos, makan sehari sekali, puasa senin-kamis, sekarang udah bisa membahagiakan orangtuanya dengan semua jerih payahnya. Perbedaan dengan mereka yang menganggap "cuma" segala hal remeh sekalipun dengan pola pikir yang negatif, maka hanya akan merasakan kebahagiaan yang hanya sesaat. 

Kalau semua hal ditanggapi dengan "cuma", yang ada kita hanya akan terus menunda-nunda apa yang akan dikerjakan, karena "cuma" tak lebih dari sebatas angan. 

**

"Maka dari itu, jangan salahkan bila terkadang apa yang kamu harapkan tidak bisa kamu raih padahal sudah di depan mata, karena apa yang kamu anggap "cuma" bisa jadi adalah sesuatu yang serius bagi orang lain, sehingga yang serius dan berani mengejarnya lah yang berhak menjadi pemenang."


Komentar

Postingan Populer